POROSMAJU-Penyanyi solo Indonesia Tompi, membuat film pendek sebagai bentuk kekecewaan terhadap pelaku korupsi di Indonesia. Dalam film berdurasi tiga menit tersebut, Tompi menghadirkan sosok Suardi, pensiunan guru sebagai tokoh utama di dalam film.
Film dengan latar kota tua Semarang itu, di awal cerita menggambarkan profesi Suardi sebagai seorang guru yang telah melahirkan banyak siswa yang membanggakan. Ia membawa guntingan-guntingan koran dan foto murid-muridnya kemudian memperkenalkan ke orang-orang yang ditemuinya.
“Murid saya ini pak, Jokowi ini. Bangga saya sekarang. Jadi presiden,” ujar Suardi sambil menunjuk foto Jokowi saat sedang di warung makan.
“Saya Sering ngasi masukan, saran, kalau ada PR jangan ditunda-ditunda, makanya sekarang jadi presiden. Kerja, kerja dan kerja,” ujar Sudirman menirukan moto kabinet presiden Jokowi.
Setelah memperkenalkan Jokowi, Suardi kemudian memperlihatkan potongan foto Prabowo Subianto kepada pengunjung yang duduk di sebelanya.
“Ini Prabowo, militer dia. Keras, disiplin, top ini,” ujarnya sambil mengancungkan jempol sebagai bukti kebanggaannya.
Setelah Prabowo, pensiunan guru tersebut menunjukkan foto Ahok, mantan Gubernur DKI Jakarta.
“Ini Basuki, saya lebih suka manggil Ahok. Orangnya keras, tapi jujur. Nomor satu kejujurannya,” kata Suardi dengan semangat.
Setelah memperlihatkan foto Ahok, Suardi kemudian memperlihatkan potongan koran bergambarkan Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta.
“Kalau ini Anies ni, ini murid saya dulu, orangnya rama, santu, pinter. Sekarang jadi Gubernur DKI.”
Setelah memperlihatkan beberapa murid kebanggaannya, pak Suardi kemudian menunjukkan rasa sedih sambil mengambil sepotong kertas di dalam kantongannya.
“Kalau yang ini novel, baru-baru ini kena musibah. Disiram air keras.”
Saat memegang satu potongan kertas buram, seseorang bertanya kepadanya.
“Kalau itu siap pak, muridnya juga?”
Raut wajah pak Sudirman berubah seketika. Kekecewaan yang tergaris diwajahnya tak mampu ia sembunyikan. Setelah menatap gambar tersebut dengan nanar, tanpa berucap sepata katapun, sudirman meremas dan melempar kertas itu ke tong sampah.
Kertas tersebut bergambarkan wajah Setya Novanto yang saat ini sedang terjerat kasus korupsi e-KTP.
Film pendek yang bejudul “Antara Joko Widodo, Prabowo, dan Setya Novanto” tersebut diunggah pada channel Youtube Catatan Najwa milik presenter kondang Najwa Shihab, Kamis, 14 Desember 2017. Sejak pertama kali diunggah, film tersebut sudah ditonton sebanyak 41.270 kali pertanggal 16 Desember 2017.
Film ini juga mendaptkan apresiasi dari warganet. Seperti pada akun Benny Kesuma yang mengatakan “Salut dengan Tompi, walaupun saya tahu bahwa Tompi adalah pendukung Ahok dan Jokowi, tapi di video ini dia tidak menyerang Prabowo dan Anies, malah memuji mereka, kalau SN memang pantas dibuang.”
Demikian juga dengan akun Youtube milik Toyo Dipo yang megatakan “ Bagus sekali short movie ini. Inspiratif, semoga rasa malu kita untuk berbuat buruk bisa tumbuh. Malu mangecewakan karena keburukan sifat kita. Bagi yang belum menyaksikan silahkan kunjungi channel Catatan Najwa.
Tompi Buat Film Pendek Tentang Kekecewaan Guru Terhadap Koruptor
Admin3 min read