Example 728x250
Opini

Bagaimana Orang-orang Hidup dalam Realitas Televisi

30
×

Bagaimana Orang-orang Hidup dalam Realitas Televisi

Share this article
Example 468x60

Bagaimana Orang-orang Hidup dalam Realitas Televisi
Ilustrasi (inet)

POROSMAJU.COM, Pada dasarnya, kita mungkin mecintai kepalsuan, semacam kepura-puraan yang dikonsumsi bersama-sama. Seperti halnya ketika kita menikmati drama percintaan di layar televisi, kita sebagai penonton akan hanyut dan mereka (pemeran tokoh tertentu) dibayar untuk menampilkan kepalsuan.
Kepalsuan layar televisi belakangan semakin menjadi-jadi. Pada suatu adegan, seorang ibu didiagnosis menderita sakit parah.
Ia terbaring sakit dengan selang pernapasan di hidung dengan keadaan tetap cantik, lengkap dengan bulu mata palsu dan warna penutup kepala yang senada dan senantiasa rapi.
Adegan selanjutnya, datang seorang perempuan yang diketahui sebagai anaknya. Si penjenguk tidak kalah cantik, dengan riasan lengkap bahkan tatanan rambutnya dibuat rumit.
Selepas mereka betemu, ternyata ibu menemui ajalnya. Anak pun menangis tapi harus dengan cara yang cantik agar riasan mata tetap awet. Adegan yang cantik.
Di situasi yang lain, seorang perempuan cantik dan lelaki tampan bertemu kemudian saling menaruh hati. Hari-hari pun dilalui dengan penuh bahagia dengan latar lagu cinta yang manis.
Suatu hari, lelaki dikabarkan mengalami kecelakaan pesawat dan jasadnya tidak ditemukan selama bertahun-tahun dan disimpulkan meninggal. Sang kekasih pun mengalami kesedihan yang begitu dalam, latar lagu sedih yang menyayat tidak ketinggalan.
Akhirnya, lelaki tampan yang lain mengisi hari-hari Si perempuan. Di hari pernikahan, kekasih yang dikabarkan meninggal tiba-tiba muncul dan menceritakan bagaimana ia bisa selamat.
Calon mempelai pria yang sudah rapi, dengan hati yang dibuat tabah mengalah dan merelakan calon pengantinya pergi dengan cinta lama calon istri. Para tamu undangan tak terkecuali kedua orang tua mempelai dibuat terharu. Adegan ditutup dengan wajah bahagia sekaligus haru tak lupa dengan latar lagu bahagia.
Dikemukakan oleh Yasraf Amir Piliang bahwa televisi merupakan instrumen pelipatan ruang. Dalam arti, televisi mampu mempresentasikan sebuah kejadian dalam teritorial yang berbeda pada waktu yang bersamaan sehingga pengetahuan intuitif terhadap belahan dunia lain terjadi pada individu.
Menonton adegan yang demikian membuat saya berpikir bahwa: “Apakah iya, di belahan bumi yang lain memang kehidupan nyata orang-orang yang dimaksud seperti itu?”
Pun jika itu palsu, penonton pada umumnya dibuat nyaman dan percaya bahwa yang demikian adalah benar adanya. Tidak menutup kemungkinan bahwa kehidupan di televisi adalah gambaran realitas yang tidak ada salahnya dibenarkan.
Buktinya apa-apa yang dikenakan dan dikonsumsi oleh artis tertentu merupakan representasi cara hidup masyarakat luas. Hidup dibuat dramatis, cara berpakaian, produk yang digunkan, sampai kepada soundtrack hidup yang dipilih.
Seperti yang dikemukakan oleh Stuart Hall (1997), televisi berdampak pada ketentuan dan konstruksi selektif pengetahuan sosial dan imajinasi sosial.  Kita memerepsikan dunia, realitas yang dijalani orang lain, dan secara imajiner merekonstruksi kehidupan mereka dan kehidupan kita melalui dunia secara keseluruhan yang dapat dipahami.
Example 300250
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *